9 Kesalahan Owner yang Bikin Distronya Bangkrut

Secara definitif, distro atau distribution outlet adalah tempat yang berfungsi sebagai toko, yang menawarkan produk-produk pakaian yang diproduksi secara mandiri (indie). Distro mulai populer pada tahun 90an saat musisi indie dan komunitas papan luncur mencoba memproduksi pakaiannya sendiri.

Maraknya permintaan pakaian ekslusif ini membuat tak jarang anak muda yang tertarik untuk mencoba bisnis distro. Namun sayangnya, tak banyak distro yang mampu bertahan dan tetap menjadi toko rebutan kawula muda.

Pernahkah Anda berjalan-jalan berkeliling sekitar kota, kemudian melihat distro yang baru dibuka. Namun tanpa disangka, baru berumur sebulan, distro tersebut sudah ditutup secara misterius.

Entah karena pindah, atau bahkan bangkrut. Tentu bukan karena pemiliknya bunuh diri karena meninggalkan hutang. Tidak, tidak seekstrim itu.

Minimnya angka penjualan dan kuntungan yang diperoleh membuat tak sedikit distro Cuma numpang lewat saja. Tapi tahukah Anda, bahwa ternyata penyebab kebangkrutan distro tersebut justru berasal dari pemiliknya sendiri.

Berikut kami lampirkan sembilan kelakuan pebisnis distro pemula yang membuat bisnisnya gagal di tahun bahkan bulan pertama didirikan.

1. Asal Buka Tanpa Riset dan Analisa

Hal ini lazim terjadi pada beberapa anak muda yang beruntung dan memiliki modal lebih. Karena modal yang tersedia cukup banyak, tak sulit bagi mereka untuk membuka toko dengan segala varian produk yang ditawarkan.

Namun sayangnya, kesiapan modal tersebut tak dilengkapi dengan bekal berupa pemahaman ilmu yang penting.Mereka menawarkan produk yang bahkan pasarnya belum jelas terlihat.

Parahnya lagi, tak jarang dari pemuda mapan ini memproduksi stok terlalu banyak, tanpa mengukur permintaan dari data dan fakta yang ada di lapangan. Supply produk pun akhirnya menumpuk tanpa mampu mengkonversi menjadi keuntungan.  Mau tak mau, distro pun gulung tikar seiring dengan habisnya modal yang tersedia.

2. Hanya Mengejar Uang, Bukan Passion

Tak hanya berlaku pada pemilik podal. Bahkan kerap terjadi pada sebagian owner muda yang kehilangan life guideline.

Memang, bisnis distro dan clothing line sangat prospektif dan tak ada matinya. Namun hanya mengincar uang tanpa mempertimbangkan gairah hidup dapat membebani perjalan bisnis.

Saat seorang pemula menjalankan bisnis yang tidak sesuai passion, pada awalnya akan terlihat bersemangat dan menggebu-gebu. Namun akan terjadi “anjlok” dan penurunan drastis saat di tengah jalan menemukan kendala yang di luar ekspektasi.

Sebaliknya, jika seseorang telah menjalani bisnis sesuai dengan passionnya, maka secara tak disadari ia akan mampu menikmati segala kendala yang ada.

3. Kurang Gencar Berpromosi

Promosi atau pemasaran merupakan pilar utama dalam berbisnis. Kurangnya promosi dan pemasaran akan berakibat pada rendahnya traffic. Hal ini pun akan berdampak langsung pada penjualan. Alhasil, produk yang dijual pun tak laku dan tak membuahkan profit.

Layaknya menjalankan bisnis pada umumnya, seorang owner sudah seharusnya menaruh perhatian lebih pada faktor ini. Apalagi produk yang ditawarkan adalah produk yang dinamis dan butuh teknik yang tak biasa untuk memasarkannya.

4. Memilih Lokasi yang Tidak Strategis

Layaknya sebuah toko, tinggi rendahnya penjualan dipengaruhi oleh jumlah pengunjung yang datang. Semakin banyak yang datang, semakin tinggi pula peluang naiknya angka penjualan. Oleh karena itu, lokasi distro sangat berpengaruh pada jumlah pengunjung toko.

Distro yang berada di “komplek” atau kawasan distro-distro tentu memiliki peluang pengunjung tertarget lebih besar. Hal ini dikarenakan adanya persaingan pasar sempurna yang ditimbulkan.

Secara otomatis, pengunjung tertarget pun sengaja mendatangi kawasan tersebut dengan tujuan untuk berbelanja.

Sebaliknya, distro yang berdiri sendiri dak tak “bertetangga” dengan distro-distro lain  akan membuat peluang konversi lebih kecil. Tak lain disebabkan prospek yang melewati distro tersebut belum tentu merupakan target pasar.

Apalagi jika distro yang dibuka berada di area yang minim traffic. Kecuali jika distro tersebut sudah memiliki reputasi dan popularitas yang cukup tinggi.

Lanjut ke Nomor 5 Sampai 9

admin

View Comments

Recent Posts

Kaos Komunitas Keren dan Simple: Makna, Contoh, Desain, Bahan, Manfaat, dan Harga

Apa itu Kaos Komunitas? Kaos komunitas adalah kaos yang dirancang untuk mewakili atau mewujudkan identitas…

1 month ago

Kaos Family Gathering Keren: Pengertian, Desain Kaos Family Gathering, Bahan, dan Manfaat

Pengertian Kaos Family Gathering Kaos family gathering adalah kaos yang dirancang khusus untuk acara atau…

1 month ago

Kaos Kelas Keren dan Aesthetic: Pengertian, Manfaat, Cara bikin, Aplikasi desain, dan Harga

Apa itu Kaos Kelas ? Kaos kelas merupakan sebuah pakaian yang biasanya dikenakan oleh siswa…

2 months ago

Penjelasan Lengkap Tentang Bahan Jersey: Pengertian, Jenis, Karakteristik bahan, Kelebihan dan Kekurangan

Apa itu Bahan Jersey? Bahan jersey adalah jenis kain yang sering digunakan dalam pembuatan pakaian…

2 months ago

Mengenal Lebih dalam Bahan Polyester: Pengertian, Jenis, Karakteristik Bahan, Kelebihan dan Kekurangan

Apa itu Bahan Polyester? Polyester adalah jenis bahan sintetis yang terbuat dari serat polimer poliester.…

2 months ago

Memahami Bahan Taslan: Pengertian, Jenis, Harga, Kelebihan dan Kekurangan

Apa itu Bahan Taslan? Bahan taslan adalah jenis kain yang terbuat dari serat poliamida atau…

2 months ago