Kain adalah salah satu bahan, dan biasanya ada berbagai banyak pilihan pilihan kain.
Diantara salah satu nya adalah kain tenun yang bercorak kotak dan kainnya berlubang.
Jenis kain tersebut ini bisa di katakan dengan kain strimin, dikarenakan mempunyai bentuk atau model yang kotak dan sedikit berlubang.
Biasanya kain tersebut di gunakan untuk sebagai bahan sulaman.
Perlu kalian ketahui kain strimin tersebut adalah terbuat dari bahan kapas atau bisa di buat dari salah satu benang yang bernama benang sintetis.
Kemudian seorang penjahit akan menenun atau menjahit kain strimin dengan rapat dan berlubang.
Seorang penjahit biasa membuat kain strimin ini dalam bentuk pakaian maupun berbagai kerajinan sulam dengan tangan lainnya.
Bila ingin mengenal lebih jauh tentang kain tersebut;, seorang bisa menyimaknya berikut ini:
Mengenal Kain Strimin Atau Corak Kotak Dan Berlubang
Kain strimin tersebut termasuk salah satu kain dengan corak yang sangat berbeda, dan biasanya kain tersebut sudah biasa menggunakan untuk menyulam.
Biasanya seorang penjahit menggunakan teknik sulam silang pada bahan atau alat kain strimin ini.
Bila menggunakan teknik sulam silang tersebut.
Maka seorang penjahit bisa memproduksi karya berupa hiasan rumah.
Ada contoh nya beberapa hasil karya dari seorang penjahit seperti contoh lukisan dinding, taplak meja dan berbagai seni karya sulam lainnya.
kalau menggunakan kain tenun yang membuat bercorak kotak dan berlubang ini mempermudah seorang penjahit dalam membuat sulaman tersebut.
Selain itu, penjahit tidak perlu menggunakan alat mesin, selain itu dengan jahitan tanggan atau bisa disebut manual.
Awal Mula Kain Strimin
Pada zaman dahulu kala, kaa strimin sudah banyak terkenal bahkan bangsa eropa lebih menyebutkan kristik.
Pada umumnya, kristis adalah berasal dari bahasa belanda yang bernama kruissteek.
Selain itu, sebuah kain yang sudah biasa menggunakan sebagai kerajinan.
Bahkan seni menjahit kain strimin ini adalah salah satu seni untuk menyulam yang paling tua.
Kain strimin paling pertama kali mulai dikenal oleh negara indonesia sejak dibawa oleh negara belanda.
Pada saat itu sedang menjajah.
Sampai kali ini, banyak sekali masyarakat indonesia yang lebih mengenal kain strimin sebagai salah satu seni sulaman yang paling sederhana.
Selain itu dilestarikan sampai sekarang, pada seni menyulam ini mulai diajarkan di beberapa macam sekolah.
Langkah Memilih Bahan
Bahan adalah tahap awal dalam membuat atau penghasilan kain tenun agar dapat bisa menghasilkan karya yang maksimal atau sudah baik.
Pada awal mulanya bisa membuat kain, seorang penjahit dapat menggunakan kain jenis yang namanya aida atau strimin.
Pada kain tersebut sendiri ada banyak jenisnya dan memiliki ukuran yang beda beda antara satu sama lain.
Banyak kemudian dapat memilih benangnya, biasanya pada setiap untaian benang terdiri atas 6 helai benangnya.
Tetapi tidak semuanya yang digunakan hanya 3 helai benang saja.
Diantara benang sulam sendiri ada yang mengkilap, warna warni dan metalik .
Diantara itu, dapat menentukan pola yang akan di jahit pada sebuah cincin sulam atau ram.
Cara membuat pola
Ketika pada membuat pola, maka harus memperhatikan dari bentuk polanya.
Dan biasanya seorang penjahit bisa menghasilkan atau mengambil nya melalui internet dan bisa langsung memilih bentuk pola tersebut.
Caranya dapat memotong gambar atau memperbesarmya akan menjadi mudah dalam membuat pola.
Setelah itu dapat menjiplak gambar atau objek dan menentukan warna pada bentuk polanya sendiri.
Teknik melakukan sulaman
Agar dapat kain strimin tersebut dapat diubah menjadi karya kerajinan maka seorang penjahit bisa mengikuti langkah langkah ini.
Awal mulanya dapat memotong kain dan benang.
Setelah proses itu, bisa langsung dimasukan benang nya pada jarum tersebut yang ingin dipakai, selanjutnya, dapat membuat sulaman seperti bentuknya silang, kemudian seorang penjahit bisa dapat memastikan agar bentuknya seperti.
Melakukan teknik lanjutkan
Jika seorang penjahit sudah membuat teknik sulaman silang pertama, maka bisa melanjutkan proses teknik ini, penjahit dapat membuat tusuk seperti contoh seperempat silang, lalu dapat melakukan kembali sampai bentuknya x.
Pada tahap berikutnya bisa melakukan tusuk silang ¾.. selanjutnya bisa memulai tusuk pada bagian belakang. langkah paling terakhir membuat simpulnya.